tena

Tena salah satu grup Teater di Medan yang masih eksis di bawah arahan Yan Amarni Lubis. Produksi Teater Nasional ( Tena ) memang tidak banyak di usianya yang hampir setengah abad.

Burhan Piliang, Isqak,S, Mazwad Azham, Sori Siregar dan Rusli Mahadi adalah pendiri Teater Nasional , tepatnya tanggal 28 Oktober 1963, dengan produksi ' Garis Pisah' karya Taguan Hardjo, yang di pentaskan di Balai Prajurit dekat kantor Pos Besar Medan.

Selasa, 17 November 2009

RAJA ULOK KOCAK SEKALI

Pementasan Raja Ulok yang diilhami dari Cerita Rakyat Pantai Cermin itu telah di gelar Teater Imago Medan pada malam tanggal 17 November 2009 dengan sukses. Raja Ulok yang diperankan Apri SR AHA, berhasil mengocok perut sekitar 500 penonton yang datang memadati gedung pertunjukan di Taman Budaya Medan.

Raja Ulok yang berdurasi sekitar 1 jam setengah itu, mengalir seenaknya sesuai dengan kemampuan rata-rata pemain baru yang mengejutkan ratusan pasang mata yang menontonnya. Ledak tawa penonton nyaris meruntuhkan atap gedung begitu melihat tingkah Ani yang berperan sebagai perempuan hamil.

Keberanian sutradara menghadirkan banyak pemain baru, pantas diacunghkan jempol. Medan memang benar menyimpan banyak pemain berbakat. Ihsan, Fery, Ross, Ulfa, Rina, Sulaiman, Ardi Parmin, Ridho, Eva, Rusdy, Adel, Guntur yang berperan sebagai sutradara film dalam mengulok, harus mengakui kemampuan ulok Raja yang tak mau kalah.

Munculnya pemain dadakan ke atas panggung, yang melibatkan penonton cilik, Diky Samsul, yang bermain sulap secara spontan di hadapan penonton, yaitu memainkan sulap api yang keluar dari dompet, benar-benar sebuah kejutan.

Kembali Teater Medan mengukir sejarah keberhasilan mentas, walau menurut sutradara, masih banyak sebenarnya yang masih harus diperbaiki buat kemampuan spontanitas para pemain muda yang rata-rata baru pertama bermain di atas pentas Taman Budaya Medan.

Raja Ulok yang tak mau kalah dalam mengulok, dihadapan penonton juga menunjukkan kemahirannya bermain sulap. Malam itu adalah malam yang sadis, karena setiap peserta lomba di penggal kepalanya, karena menurut Raja Ulok, semua peserta gagal mengulok Raja.

Akhirnya Raja Ulok harus kalah dengan Ulok seorang pemuda, yang begitu masuk langsung meneriakkan putri Maharani adalah isterinya. Pemuda ( Tata Dinata) membawa saksi besorban gaya India ( Juhairi Juju) yang tak kalah kocak dari Ani yang memerankan pertempuan hamil, dalam lakon bersuamikan Ardi, yang gagal ikut lomba karena isterinya tak setuju suaminya kawin lagi.

Akhir cerita, Pemuda yang tak mau di ulok, mengancam Raja, Puan Maharani diancam dan dilarikan....Cerita selesai.....

Sukses Teater Imago Medan.....Benar. Di Beberapa adegan perlu perbnaikan. Misalnya dalam adegan slow motion, rata-rata pemain masih tampak kurang intens. Bravo!

-----------------

Tuesday, November 17, 2009
Kocak ULOK KING ONCE

King Ulok performances inspired from Bath Beach Folklore had been in the title field Imago Theater on the night of November 17, 2009 with success. King played Apri Ulok SR AHA, managed to shake the stomach of about 500 spectators who packed the theater came in Medan Culture Park.

King Ulok a duration of about 1 hour and a half it, casually flows in accordance with average capacity of new players who surprised the hundreds of pairs of eyes watching. Explosive laughter almost demolish the building's roof when he saw Annie's behavior that serves as a pregnant woman.

Courage director presents many new players, deserve diacunghkan thumb. Medan was right to save a lot of talented players. Ehsan, Fery, Ross, Ulfa, Rina, Solomon, Ardi Parmin, Ridho, Eva, Rusdy, Adel, Guntur who served as director of the film in mengulok, must recognize the ability ulok King who will not lose.

The emergence of players improvised on stage, which involves little audience, Diky Samsul, the spontaneous magic in front of an audience, which plays a magic fire that came out of the wallet, is really a surprise.

Back Theater Medan mentas made history of success, although according to the director, there are many who still have really improved the ability for the spontaneity of the young players who average first new play on stage Medan Culture Park.

King Ulok who do not want to lose in mengulok, before the audience also showed skill tricks. That night was the night a sadistic, because every participant in the race cut off his head, because according to the King Ulok, all participants failed to mengulok King.

Finally Ulok King Ulok to be outdone by a young man, who was shouting directly into the Empress is the daughter of his wife. Youth (Tata Dinata) bring witnesses besorban Indian style (Juhairi juju) is no less hilarious than the war who played Annie was pregnant, the husband plays Ardi, who failed to join the race because his wife had agreed to remarry him.

End of story, young man who did not want the ulok, threatening King, Puan Maharani threatened and taken complete story .... .....

Imago Theater Success ..... right field. In some scenes need improvement. For example in the slow-motion scenes, the average players still seem less intense. Bravo!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar