tena

Tena salah satu grup Teater di Medan yang masih eksis di bawah arahan Yan Amarni Lubis. Produksi Teater Nasional ( Tena ) memang tidak banyak di usianya yang hampir setengah abad.

Burhan Piliang, Isqak,S, Mazwad Azham, Sori Siregar dan Rusli Mahadi adalah pendiri Teater Nasional , tepatnya tanggal 28 Oktober 1963, dengan produksi ' Garis Pisah' karya Taguan Hardjo, yang di pentaskan di Balai Prajurit dekat kantor Pos Besar Medan.

Kamis, 18 Desember 2008

FOTO KENANGAN


FOTO KENANGAN INI DI JEPRET OLEH ARIF HUSIN SIREGAR (ALM) PADA ACARA DISKUSI TEATER DAN FILM DI TAPIAN DAYANG SEKITAR TAHUN 1976. DALAM FOTO TAMPAK PENDIRI TEATER NASIONAL MEDAN BURHAN PILIANG (ALM), YUSUF SUIB LUBIS (ALM) DAN FRITS G DE SACHT, SUTRADARA FILM YANG JUGA TELAH MENINGGALKAN KITA. FRITS G DESACHT BERMAIN DALAM FILM 'TURANG',EPOS PERJUANGAN YANG DI SUTRDARAI OLEH BACHTIAR SIAGIAN. 'TURANG' ADALAH FILM MEDAN YANG MENJADI FILM TERBAIK DALAM FESTIFAL FILM INDONESIA DI TAHUN 1959.


FOTO KENANGAN BERIKUT INI ADALAH DALAM FILM TELEVISI MEDAN, ISKANDAR DAN ARMEN PANJAITAN DALAM CERITA 'SANG AYAH' ARAHAN SUTRADARA D. RIFAI HARAHAP. LOKASI SHOTING DI FIRDAUS.


DAN FOTO KENANGAN YANG INI, INI ADALAH ARTIS MEDAN YANG TELAH HIJRAH KE JAKARTA. DIA ADALAH FARAH T. FARAH T. SEDANG BERAKSI BERSAMA BURHAN POLKA. SENETRON YANG BERJUDUL ' MIMPI' ADAPTASI DARI CERPEN HICHKOC INI DI SUTRDARAI OLEH D. RIFAI HARAHAP. SENETRON 'MIMPI' DI PRODUKSI TVRI MEDAN DI TAHUN 1983. PARA PEMAIN FARAH T., BURHAN POLKA, ROSNANI LUBIS, YOS HADIANTO DAN YUSRIN YUS. YUSRIN YUS KINI BERMUKIM DI PALEMBANG.

DARI KIRI KE KANAN- YUSRIN YUS, YOS HADIANTO, ROSNANI LUBIS, D. RIFAI HARAHAP, FARAH T. DAN BURHAN POLKA. ( DOK.DRH)

AMUK TEATER LKK UNIMED MENURUN

FESTIFAL TEATER ALA LKK UNIMED

Berteater itu memang sangat mengasikkan. Lewat teater kita dapat menjadi manusia berkarakterapasaja.Itulah yang penulis saksikan sejak tanggal 2 s/d 3 Mai 2009 lalu di Auditorium
Unimed Jalam Willem Iskander Medan.
12 grup teater mahasiswa dan pelajar saling menunjukkan kemampuan mengolah seni peran yang mereka lombakan di atas pentas. Beberapa naskah kaliber dunia merekamainkandengan gaya dan kemampuan yang ada pada mereka. Sayang. Animo tahun ini menurun,ucap Hasan Albana salah seorang alumnus LKK Unimed yang pernah di nobatkan sebagai sutradara terbaik se-Indonesia dalam ajang festifal teater antar mahasiswa se-Indonesia beberapa tahun silam.
Tidak saja kwalitastapikwatintas juga menurun. Namun penurunan itu tidak membuat generasi penerus LKK Unimed kendor semangatnya untuk mewujutkan amuk teater yang tetap eksis hingga 2009 ini.
Seperti tahun sebelumnya,panitia masih memasang juri Darwis Rifai Harahap,YondikTanto dan Suyadi San. Siapa pemenangnya? Hasilnya diumumkan hari ini, senin 4 Mai 2009 jam 14.00 Wib.

Minggu, 14 Desember 2008

PAGELARAN PENDEK LKSM IAIN

LATIHAN PROSES MENUJU KEBERHASILAN

Mengikuti proses latihan teater memang sangat menjenuhkan. Namun sebuah pegelaran tidak akan pernah berhasil tanpa adanya latihan. Rasa jenuh akan mendatangi siapa saja. Baik yang memiliki talenta ganda apa lagi yang hanya sekedar iseng untuk terlibat dalam kelompok teater.
Sekarang ini di kota Medan bermunculan kelompok-kelompok teater pelajar dan mahasiswa. Seperti kelompok pelajar dari SMAN IV dan SMAN I, MAN I, SMA Gajah Mada Medan, LKK Unimed dan LKSM IAIN Medan yang sekarang di pimpin oleh Rido mahasiswa semester tiga jurusan dakwah. Hampir setiap hari kelompok kesenian mahasiswa IAIN ini berlatih teater di sangar mereka. Selepas kuliah, tanpa merasa letih selepas mengikuti mata kuliah di jurusan masing-masing, Rido dan teman-temannya seperti Nisa, Ani, Tata, Parmin , Arif, Reni,Jueri MK, Sulaiman , Fery, Margolang, Rina Olief dan yang lainnya mengasah kemampuan aktingnya tanpa bosan di bawah bimbingan seorang pelatih yang sangat sabar mengarahkan mereka.
Petang itu, tanggal 11 Desember 2008, penulisan berkesempatan menonton pementasan pendek mahasiswa IAIN di pentas mini yang ada di sangar mereka. Ada lima kelompok peserta yang mengikuti pegelaran pendek hasil karya peserta latihan.
Kelompok yang menamakan grupnya dengan “lepak Kali’ membawakan lakon pendek yang menceritakan tentang suka duka nelayan dalam mengharungi samudera yang ganas. Grup “LK” yang menurunkan pemain Ani, Sulaiman, Jueri,MK dan Liza telah bermain dengan baik dalam meng-ekspresikan suasana imajiner di tengah lautan luas. Andai saja, Ani dan Jueri dalam mengendalikan perahu imajiner sewaktu mendayung, vocal yang disampikan jelas artikulasinya, penampilan awal yang mengarah pada bentuk komidi situasi itu pasti akan lebih memukau. Hal yang suma terjadi pada kelompok ‘ HandSome’ yang menampilkan dua pemain Margolang dan Arief. Vokal Margolang yang memerankan raja cukup kuat, sementara Arief yang memerankan peran Hulubalang volume suara Arief terlalu pelan dan hilang timbul di ruangan yang sebenarnya hanya berukuran enam kali lima meter. Bila saja Margolang dapat lebih tenang dan tidak terburu-buru mengahiri adegan hukuman dengan menyembelih Hulubalang secara karikatural, apa yang ditampilkan grup ‘ HandSome’ akan lebih baik dari penamiplan grup ‘Lepak Kali’.
Penampilan ke tiga, empat dan lima di isi oleh grup yang menamakan grupnya kelompok ‘ Dari Tadi’, ‘Chuby Group’ dan ‘Pangsit Group’. Parmin, Tata dan Rina Olief di penampilan ke tiga benar-benar membuat suatu kejutan. Sebelum mereka tampil, penonton melihat para pemain membawa properties seperti sapu, helm dan potongan kayu. Apa yang di tampilkan ‘Dari Tadi’ memang beda dengan yang penulis bayangkan sebelumnya. Parmin muncul dengan helm dan memasuki ruangan dengan bergaya mengenderai sepeda motor. Dari ucapan-ucapan yang disampaikan Parmin, tahulah penonton bahwa yang ia perankan adalah peran sebagai Polisi Lalu Lintas yang sedang mengintip pemakai jalan yang berkenderaan bermesin melintas. Adegan polisi bersembunyi di balik pohon di lakonkan Parmin dengan baik sekali. Sasaran muncul. Dengan wajah angker dan kelihatan seram, polisi menahan sepasang pengendera yang menjadikan sapu yang mereka bawa sebagai sepeda motor. Polisi mengancam akan menilang pengendera sepeda motor. Perdebatan antar pemakai jalan dan polisi cukup a lot. Polisi kalah berdebat dan akhirnya, bukan polisi yang mendapat uang pungli, tapi si pengendera sepeda motor yang di beri uang oleh polisi. Komidi spontan yang di mainkan grup ‘ Dari Tadi’ cukup kocak, dan sangat menghibur walau di dalam adegan diselitkan kritik social mengenai pungli di jalan raya. Penulis yakin, walau penampilan Parmin dkk memiliki sasaran tembak yang cukup jelas, pak polisi pasti tak akan merasa tersinggung apa lagi marah bila berkesempatan menonton pertunjukan lakon pendek dari ‘ Dari Tadi’ grup. Lakon pendek yang mereka tampilkan benar-benar sudah mendekati sempurna sebagai sebuah seni pertunjukan yang berwarna komidi.
Demikian juga dengan yang ditampilkan ‘ Chuby Group’ dan ‘ Pangsit Group’. Dua lakon pendek yang ditata oleh Ridho, Rayan, Ira dan Dilla yang menampilkan lakon pendek tentang dunia pendidikan yang tak akan pernah selesai untuk dibicarakan. Menampilkan dua murid centil, guru yang ‘killer’ saat berhadapan dengan murid-muridnya bukannya membuat penonton terpancing geram pada pak Guru dan murid yang degil saat mengeja, tapi suasana di ruang penonton dipadati dengan suara gelak ketawa yang tak putus-putusnya. Begitu juga dengan yang ditampilkan peserta terkhir, yaitu dari grup ‘ Pangsit Group’ yang menurunkan pemain cantik-cantik dan genit, Anisa, Yatie, Reni dan Tika. Kelompok yang pemainnya adalah dara-dara manis, menampilkan lakon pendek yang bersumber dari cerita fabel. Cerita dunia binatang yang buas dan ganas, bila bertemu siapa saja pasti akan dimangsa oleh mereka. Tapi yang menjadi sasaran binatang buas seperti Harimau, Ular dan buaya, adalah para karuptor. Tapi apa pula kata pelakon terahir. Pelakon belum menjadi se-ekor binatang. Ia baru menjadi sebutir telur. Telur tak mungkin dapat memangsa para karuptor. Apa yang ia lakukan? Ia mengajak harimau, ular dan buaya menjajakan telur-telurnya. Pagelaran pendek-pun usai. Penonton masih menyisakan ketawanya begitu melihat para pemain kembali ke ruang penonton. Keberhasilan yang dicapai ‘Pangsit Group’ bukan di materi cerita, tapi kemampuan para pemain dalam memainkan peran yang mereka mainkan terlihat wajar dan nyaris tidak dibebani apapun sewaktu tampil di hadapan penontonnya. Ke empat pemain tidak lagi merasakan kehadiran penonton sebagai beban. Lakon yang mereka hadirkan apa adanya dan penulis yang waktu itu adalah penonton, benar-benar seperti sedang menyaksikan sebuah kehidupan nyata di atas panggung.
Untuk mewujutkan sebuah pertunjukan teater ternyata tidak sesukar yang dibayangkan. Pertunjukan teater dapat ditampilkan dimana saja. Teater dapat ditampilkan di tanah lapang, di gedung yang ber-ac dengan perlengkapan lampu yang standart, di kaki lima, dan di ruang enam kali lima seperti yang di ujutkan mahasiswa IAIN di sangarnya. Tapi untuk sampai ke sebuah pertunjukan yang utuh, semua itu tidak terlepas dari keseriusan dalam mengikuti latihan-latihan olah tubuh, vocal, imajinasi, bloking dan analizing. (2008/12.DRH)

Selamat Menempuh Hidup Baru
Rekan Ahmad Mei Rizal Sutomo
Moga Langeng Sampai Ke Anak Cucu.
14 Desember 2008
di Wisma Kartini Mdan.

Dari
Rekan-Rekan di Teater Nasional Medan
Dan Teater Imago Medan.

Jumat, 05 Desember 2008

TEATER KARTUPAT 'WEK WEK WEK'

Sabarto menyutradarai Wek Wek Wek di TBSU. Naskah D. Djayakusuma itu di pentaskan Jum'at malam tanggal 5 Desember 2008. Pagelaran yang berdurasi sekitar 1 jam itu terasa sangat lamban

TEATER KARTUPAT MENTAS TANPA RASWIN

Raswin Hasibuan memang telah meninggalkan kita. Namun grup teater yang didirikannya masih tetap diperhitungkan pekerja teater di Medan. Sabarto yang dipercaya untuk menyutradarai ' wek wek wek' memang belum bekerja maksimal. Demikian juga dengan para pemain yang mendukung naskah D. Djayakusuma itu. Mereka belum mampu menyampaikan pesan-pesan secara dalam kepada penontonnya di karenakan gangguan mic wirles yang suaranya sember dan acap menghilanghkan artikulai pengucapan pemain. Begitupun, sukses yang diraih Sabarto sebagai Sutradara memang tidak begitu fatal. "Wek Wek Wek masih menghibur walau agak terasa menjenuhkan pada ending cerita.

Kamis, 04 Desember 2008

SARAH JUARA I LOMBA BACA PUISI HSBI

Sarah, mahasiswi IAIN Sumatera Utara, berhasil menyisihkan 29 peserta yang mengikuti ajang lomba baca puisi HSBI Sumatera Utara di Medan pada tanggal 4 Desember 2008 lalu di aulau IAIN Medan, Jalan Sutomo Medan. Juri yang terdiri dari M. Raudah Jambak, Saiful dan Saiful Amir dalam sidang dewan juri yang cukup alot, tanpa dipengaruhi dari pihak manapun, menetapkan dalam keputusan Dewan Juri untuk mengusung Sarah sebagai pembaca puisi terbaik 2008 versi HSBI Sumatera Utara. Di urutan ke dua, Nisah yang juga sedang menuntut ilmu di IAIN Sumatera Utara, menduduki posisi ke dua sebaga pembaca terbaik disusul Arief mahasiswa Unimed Medan di tempat ke tiga. Sedangkan Dian Alasta, yang juga mahasiswa IAIN semester akhir harus puas diurutan harapan tiga.

Dalam kesempatan bincang-bincang dengan Sarah dan Nisah setelah ke duanya asyik merayakan kemenangannya, mengatakan, kemenangan itu adalah sebagai motor pemicu buat mereka untuk semakin menekuni seni dan disiplin ilmu yang mereka peroleh di IAIN. Kemenangan itu tidak membuat mereka untuk cepat puas, karena kemenangan itu adalah milik semua orang yang ikut berlomba. Sarah yang di lahirkan di Medan, dan ke dua orang tua berdomisili di Pematang Siantar, mengharapkan agar HSBI terus memotifasi pelajar dan mahasiswa untuk serius menekuni dunia kesenian. Sarah dan Nisa juga aktif di teater dan beberapa kali ikut tour bersama Seni Pertunjukan Rakyat yang di koordinir Infokom Sumatera Utara. Menurut Nisa, dalam waktu dekat sangar LKSM yang kini di bimbing oleh Ayah D. Rifai Harahap dalam latihan akting, akan mementaskan cerita rakyat Sumatera Timur yang berjudul" Cerita Bohong". Naskah yang nantinya akan dimainkan secara improvisasi akan di Sutradarai oleh Ridho. Para pemain yang terjaring untuk memperkuat pagelaran anak-anak IAIN asuhan Novril sebagai kakak pembina di sangar LKSM, berharap agar regenerasi setelah Andi Mukli, Apri dan Rangga yang telah selesai kuliahnya, Kesenian di IAIN dapat menjadi pendorong semangat buat mahasiswa untuk lebih giat lagi menekuni disiplin ilmu yang dituntut di perguruan tinggi itu. Cerita Bohong di dukung juga oleh Ardi, Tatak, Fery, Ani, Reny dan puluhan pendukung lainnya. Selamat buat Sarah.

Rabu, 26 November 2008

LKK.UNIMED PENTASKAN 'KOPI SUSU'

Kegiatan seni teater di Medan belakangan ini memang agak sedikit mengalami kemunduran dikarenakan kurangnya animo orang muda untuk bergulat dengan seni teater. Kalaupun ada yang mentas, jadwalnya selalu tidak tetap. Sebagai sarana yang memadainya, Taman Budaya Medan memang salah satu tempat yang menjadi tolok ukur grup-grup teater yang ada di Medan. Malam tanggal 26 November 2008 lalu, LKK. Unimed, salah satu grup teater mahasiswa yang ada di Medan, kembali menunjukkan kebolehannya lewat penyutradaraan Heri Sukampto. Naskah pentas yang berjudul " Kopi Susu'karya Indra Yt, malam itu benar-benar berhasil mengocok penonton yang memadati gedung utama. Kalau biasanya, tiap ada pementasan teater, jarang gedung yang terisi penuh. Tapi malam tanggal 26 Nov 2008 lalu, gedung Utama Taman Budaya jadi terasa menyempit dikarenakan sampai pertunjukan usai, penonton yang datang terus mengalir memasuki gedung. Buat penonton yang telat, pantas harus kecewa karena tidak dapat menyaksikan ke gilaan pemain-pemain LKK. Unimed yang berhasil mengocok perut penonton. Pertunjukan yang komunikatip itu, dapat menjadi acuan seni pertunjukan dimasa-masa mendatang di Medan. Gebrakan LKK. Unimed ini mudah-mudahan dapat menggelitik kelompok-kelompok teater kampus yang ada di Medan untuk menggelar kebolehan masing-masing dalam seni peran. Selamat LKK. Unimed.

Jumat, 11 Juli 2008

teater membentuk kepribadian

Pelatihan Teater Tingkat SMP di Tahun 1980-an. Di Taman Budaya Sumatera Utara.Tampak D.Rifai Harahap sedang mengawasi latihan.
Pemain Pantomim dari German Barat berkunjung ke Sangar Teater Nasional Medan tahun 1974. Dalam gambar tampak Najib Bahadur, Burhan Piliang(alm), S. Dalimunte, Arief Husin Siregar(alm), Yan Amarni Lubis, Yono (alm), Buoy Hardjo (alm),Cunung, Tety Munte (alm) dll...

Abdillah 1996 di acara Pesta Budaya Melayu


Abdillah yang pernah aktif di Teater Nasional Medan sekitar tahun 1973-1976, berpose sejenak dengan H. Jose Firdaus, ketua Pelaksana PBM di Lap. Merdeka.

Abdillah, Teti Munte, Amir Husin Siregar (Kepsto TVRI era 70-an), D. Rifai Harahap, dalam lakon The Taming On Srew karya Sakespiere.

gambar tahun 1980-an


tanpa terasa
waktu berlalu meniti hari
semuanya menjadi
kenangan
yang pasti

dalam gambar tampak Erna( mama Yoan ) ditengah-tengah peserta latihan teater tingkat pelajar Medan di tahun 1980-an di Taman Budaya Medan. Di depan, tampak dalam kesamaran Elli Rakasiwi(membelakangi kamera) dan Jamilah.

Kamis, 10 Juli 2008

Yoan dan Mama


Dengan dukungan Mama Yoan maju terus. Mama Yoan, Erna, yang pernah ikut latihan Teater di Taman Budaya (di Teater Nasional Medan)berharap Yoan dapat mengikuti jejak Mama nya.Keinginan Erna itu ia buktikan dengan rajinnya Erna mengantar jeput Yoan ke tempat latihan. Mudah-mudahan, keinginan Mama itu terkabul. Amin.

Yoan Lulus Casting KCB


Yoan lulus audisi Medan untuk mendapatkan peran di film KCB yang di sutradarai Khairul Umam. Tanggal 1-2 Agustus mendatang, Yoan akan ke Jakarta guna mengikuti audisi tingkat nasional. Berhasilkah Yoan di jakarta? Kita tunggu saja.Untuk ikut-ikutan audisi apa sekolah Yoan tidak terganggu nantinya? Sekarangkan sudah kelas 12.
Yakin saja ya, Yoan?

ADE IKUT AUDISI KCB


AdeRina Syafani,itulah nama dara cantik berdarah Aceh dan Minang yang wajahnya terpampang menantang. AdeRina terpilih untuk mengikuti audisi KCB di Jakarta tanggal 1-2 Agst mendatang di Jakarta.Seperti halnya Yoan, doa kita mengikuti perjalanan Ade ke Jakarta.

ADE IKUT AUDISI KCB

Kamis, 26 Juni 2008

ncos geng versus 3 anak pemberani

klip video produksi Papa Dea. Yang tidak selesai dikarenakan Dea kehilangan hanpone saat shoping di Thamrin Plaza. Klip ini apa adanya. Namun tetap enak untuk dilihat sebagai pelajaran bagaimana membuat film.

Rabu, 18 Juni 2008

puisi


puisi

Sri Maryati Khairunnisa


hayatku

sahabatku

andai saja waktu

bisa kuputar

kembali, kuingin

mengulang

masa-masa kita

bersama dulu

terima kasih sahabatku

atas kebaikan yang

telah kau berikan dulu


Natal 2008

Minggu, 15 Juni 2008

KENANGAN DALAM GAMBAR

AKAD NIKAH DARWIS RIFAI HARAHAP 1999 APRIL 9.


1982 USAI LATIHAN ALAM DI PUSUK BUHIT. ANAK-ANAK IMAGO SANTAI.
B BAHARUDDIN SAPUTRA IN ACTION BERSAMA ISKANDAR ZULKARNAREN.


PUSUK BUHIT 1982. D. RIFAI HARAHAP PALING KANAN. LATAR

BELAKANGDANAU TOBA DAN PULAU SAMOSIR DI KEJAUHAN.

saat di paris bersama Rizaldi Siagian dan Jose

IMAGO DALAM KENANGAN



NANI SEDANG IN EKSION DALAM NASKAH MUSANG BERJANGGUT SEKITAR 1984 DI TEATER ARENA TAPIAN DAYA MEDAN.

SEKARANG TAPIAN DAYA TELAH MENJADI PRSU.

NANI SEKARANG MENGAJAR DI SEKOLAH AL AZHAR MEDAN.

Kamis, 12 Juni 2008

PESERTA LOMBA CERPEN 'LAH PULANG

Ada saat bertemu dan ada pula saat berpisah. Saat berpisah, air matapun tak dapat dibendung, karena tak seorangpun tahu kapan lagi akan bertemu. Pelajar yang mengikuti lomba penulisan cerita pendek se-Sumatera Utara memang telah berakhir. Tapi untuk bertemu kembali di gelanggang yang sama, apakah itu di media cetak, surat kabar, majalah atau sarana lainnya yang dapat mendukung kreatifitas bekarya para siswa, se- Sumatera Utara, memang saatnya sudah harus ada. Majalah Pelajar atau kora pelajar, barangkali tepat untuk mereka.
Asmala Nazara telah keluar sebagai penulis cerita pendek pelajar terbaik se- Sumatera Utara. Asmala Nazara yang di dampingi oleh Ibu Guru pembimbing, Ibu Nurhayati Tambunan dari SMPN 1 Badiri, pantas bangga pada anak didiknya yang berhasil menyisihkan teman-temannya yang lain. Asmara Nazara yang akan mewakili Sumatera Utara untuk berlaga di tingkat nasional. Tidak hanya Ibu Guru Nurhayati Tambunan yang bangga, tapi Ibu/Bapak pembina lainnya, seperti, Ibu Riana Sriwani dari SMPN 6 Kisaran yang memotivasi Mega Sari lewat cerpennya yang berjudul ' Kancil dan Tringgiling' berhasil keluar sebagai pemenang harapan ke tiga. Begitu juga juga dengan Ibu Fratiwi D.S Sihotang, dari SMPN 4 Siborong-Borong, sebagai pemenang ke dua, dan Ibu Rodina Damanik,S.Pd yang mengikuti Sahayana Simanjuntak sebagai pemenang ke tiga, dan Bapak Samuel yang menjadi pembimbing Rifany Aprilia dari SMPN 3 Tebing Tinggi sebagai pemenang harapan 2, serta Ibu Sudiarti dari SMPN 2 Perbaungan yang mengorbitkan Dede Resi Maruni di urutan harapan 5, serta ibu-ibu pembimbing lainnya, walau siswa -siswa yang mereka hantar belum berhasil melampoi karya yang menang, patut berbangga karena semua mereka bagus-bagus dan berbakat untuk menjadi cerpenis di republik Indonesia ini.
Ibu Ermiati,S,Pd dari SMPN 1 Stabat, Vivien Suratman, Ibu Sri Diana yang membawa Safira Dini dari SMP Al Azhar, Bapak Bilal Gading Purba yang menyertai Ega Wahyuni dari SMPN 2 Rantau Utara, Bapak Togap Tambunan yang menyertai Rendep Delviana dari SMPN 1 Sttujehe,Fafk Barat, Ibu Seventina Purba S,Pd bersama Renta Purba,dan Sri Maryati Khairunisa yang di dampingi ibu Haryati Ningsih dari SMPN 1 Natal, pantas berbangga karena anak didik mereka telah berhasil mengikuti seleksi tingkat Propinsi dengan nilai yang cukup memuaskan.
Menurut bapak-bapak dewan juri, semua karya anak-anak pantas dibanggakan. Semua mereka berbakat dan bila mereka yakin, tekun dan peka menyaksikan zamannya, anak-anak ini akan menjadi sastrawan Sumatera Utara yang patut diperhitungkan.

Selamat untuk Asmala Nazara, Putri dari Nias yang akan mewakili teman-temannya nanti berlaga di Bandung pada tanggal 21 Juli 2008 yang akan datang. Yahobu!

Rabu, 11 Juni 2008

ASMALA NAZARA MENANG

Lomba Penulisan Cerpen se-Sumatera Utara telah berahir tanggal 12 Juni 2008. Lomba tingkat Sekolah Menengah Pertama yang diikuti 12 Kabupaten dan Kota berlangsung di PBSI Jalan Willem Iskandar sejak tanggal 9 s/d 12 Juni 2008.
Acara yang dibuka oleh Ketua Pelaksana Bapak Irsyad Tanjung yang didampingi Bu Suti dan Pak Irwansyah berlangsung sederhana tapi cukup segar dikarenakan acara berlangsung di bawah bimbingan juri-juri yang tak disangsikan lagi kemampuannya dalam menilai karya sastra ( cerpen ). Juri yang terdiri dari Ratman Surat, Hasan Albana dan D. Rifai Harahap ( Pak Darwis ) mendapat simpatik yang cukup dalam dari semua peserta.

Selama mengikuti pelatihan bagaimana menulis cerita pendek, pembekalan yang menurut semua peserta sangat bermanfaat untuk mereka, dewan juri memilih sepuluh peserta terbaik yang kemudian di tetapkan enam pemenang yang pantas sebagai penulis cerita pendek tingkat sekolah Mengenah Pertama, adalah :

Pemenang Pertama : ASMALA NAZARA
judul : ' BERKAT GURU BK '
DARI kAB. tAPANULI TENGAH.

pEMENANG KE DUA : YOHANNA PUTRI SAMOSIR

jUDUL : kEBAHAGIAAN yANG hILANG
dari Kab. Tap. Utara.

Pemenang ke Tiga : Sahayana Simanjuntak
Judul : Paragat Na Pasikolahon.
dari Pematang Siantar.

Pemenang ke empat : Rifani Aprilia.
Judul : Gedung Tua
Dari Kota Tebing Tinggi.


Pemenang ke Lma : Dede Resi Maruni
Judul : Misteri Rumah Kontrakan di Dusun Nangka.
Dari Kab. Serdang Bedagai.

Pemenang ke Enam : Mega Sari.
Judul : Kancil dan Tringgiling.
Dari Kab. Asahan.


Sedangkan Rendep Delviana, Vivien Suratman, Sri Maryati Khairunisa, Ega Wahyuni termasuk
penulis katagori 10 besar. Safira Dini danRenta Purba harus puas di urutan akhir. Lomba penulisan cerpen tingkat Sumut ini dikuti 12 peserta, SMP N 6 Kisaran, SMP N 1 Stabat, SMP Al Azhar Medan, SMPN Rantau Prapat Utara, SMP Mars P. Siantar, SMPN Badri PakPak Barat, SMPN 3 T. Tinggi, SMPN 4 SiborongBorong, SMPN 1 Natal, SMPN 2 Sttujehe, SMPN 2 Dolok Sanggul, SMPN 2 Perbaungan.

Menurut ketua Panitian, Pak Irsyad Tanjung, pemenang pertma a akan mengikuti lomba tingkat nasional di Bandung pada tanggal 21 Juli 2008 yang akan datang.

Selamat untuk para pemenang. Selamt mengikuti lomba selanjutnya di Bandung, Tapteng!

Senin, 02 Juni 2008

LATIHAN TEATER BERSAMA TENA

Rangga, mahasiswa IAIN Sumatera Utara merasa perlu untuk membawa teman-temannya ikut berlatih di sangar Teater Nasional Medan akhir Mai 2008 lalu. Latihan teater buat kami perlu. Kami sebagai Mahasiswa menyadari betul kekurangan yang kami miliki. Dengan mengikuti program latihan yang di asuh oleh Pak Darwis Rifai Harahap, kami yakin, kekurangan yang kami rasakan dapat kami perbaiki selama mengikuti latihan basic teater, olah nafas, konsentrasi, imajinasi, olah tubuh dan bagaimana bermain yang baik saat berhadapan dengan penonton kelak. Memasuki hari ke lima, ternyata latihan akting terasa semakin berat, ujar Rangga.

Selasa, 06 Mei 2008

TEMU SENIMAN, BUDAYAWAN,SE-SUMATERA UTARA

SERATUS TOKOH

Balai Bahasa Sum.Utara mengundang seniman, budayawan dan pelaku budaya untuk hadir di Hotel Daksina pada tanggal 21 Mai 2008 mendatang. Acara yang di percaya pada OK. Sahril S.pg merancang pertemuan santai guna merencanakan apa yang harus di kerjakan seniman di Sum.Utara setahun ke depan.

Undangan telah di tebar ke seluruh Dewan Kesenian yang ada di Sumatera Utara. Diharapkan pertemuan yang jarang-jarang di lakukan ini akan membuahkan hasil positip buat perkembangan seni di Sum. Utara/ Medan khususnya.

Undangan yang ditebar Hasan Albana memang terbatas. Artinya, tidak semua seniman, budayawan yang ada mendapat kesempatan menghadiri acara yang langka itu. Mudah-mudahan saja niat baik OK. Sahril tidak berakibat negatip bagi yang namanya tidak kebagian undangan untuk hadir di acara tanggal 21 Mai 2008 mendatang.

Rabu, 30 April 2008

indeff majalah anak muda

Majalah Indeff,majalah kaula muda, yang dilola AS. Atmadi,tokoh teater Medan yang sekarang hijrah ke Jakarta, menerbitkan majalah indeff. Majalah ini adalah majalah untuk kaula muda,dikelola orang muda dan sedang mencari tenaga wartawan muda di seluruh Indonesia yang dapat memberitakan semua kegiatan seni,teater,film pelajar, sastra atau apa saja yang masih bernama kegiatan positif para pelajar di seluruh Indonesia.
Yang minat,hubungi segeraIndeff. Medan dengan De.Rifhara di Taman Budaya Sumatera Utara. Buru kesempatan untuk menjadi wartawan muda!

festifal pelajar berakhir

YonDickTanto,pimpinanDLick Teater Team, malam tanggal 28April 2008 lalumenyampaikan kata-kata pisah pada 8 grup teater sekolah yang telah berjaya mengikuti festifal teater 8 sekolah se kota Medan. Sekolah yang berhasil memenangkan katagori pemain putri dan putra terbaik,serta sutradara di dominasi sekolah SMANegeriTiga, sementara nominasi pada SMANegeriBinjai dengan naskah Lemari Antik.

Selasa, 29 April 2008

FESTIFAL TEATER PELAJAR MEDAN SUKSES

Kerjakeras anak-anak dlick Teater Team akhirnya usai. YondikTanto sebagai promotor menutup acara lomba dengan menampilkan komidi segar JamalCs dan anak-anak Budi Satria dengan Parodi "Aladin & LampuPatromakas " cukup menggelitik perut penonton untukber-haha ha hihihi...... hADIR DALAM ACARA PEMBERIANPIALA, REKTOR UMA MEDAN, Pak Tanjung.

tena grup tua Medan